Facebook Akan Ditutup?

“Facebook telah berada di luar kendali,” kata Zuckerberg dalam konsferensi pers di luar kantornya Palo Alto, “dan stress karena pengelolaan perusahaan ini telah menghancurkan hidupku. Aku harus mengakhiri semua kegilaan ini.”Zuckerberg terus menjelaskan bahwa mulai tanggal 15 maret tahun depan, para pengguna tidak dapat lagi mengakses account mereka. Dan menyarankan para pengguna tahun ini untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan tanpa dapat terhubung lagi ke jejaring social tersebut.

Zuckerberg mengatakan keputusan untuk menutup situs ini agak sulit, dan mungkin nanti akan ada banyak orang yang marah padanya.“Saya pribadi tidak berpikir itu merupakan masalah besar,” katanya dalam sebuah wawancara telepon pribadi. “Dan jujur saja, saya pikir itu menjadi lebih baik. Tanpa Facebook, semua orang akan pergi ke luar dan membuat teman sejati daripada harus berada di dalam rumah terus-menerus.”Beberapa pengguna sangat marah setelah mendengar berita mengejutkan ini.“Apa yang saya lakukan tanpa facebook?” Kata Denise Bradshaw, seorang siswa SMA dari Indiana. “Hidup saya berputar disekitar situ, aku menggunakan Facebook setidaknya 10 jam sehari,

 sekarang apa yang akan saya lakukan tanpa Facebook yang selalu menemani waktu luang saya? ”Namun orang tua diseluruh dunia merasa bersyukur dengan di tutupnya Facebook ini, dan mereka pun terbebas dari rasa khawatir pada anak yang bermain Facebook.“Aku senang mimpi buruk ini akan selesai” kata Jon Guttari, orangtua tunggal dari Detroit. “Sekarang wajah anak remaja saya tidak akan terpaku pada layar computer sepanjang hari, mungkin aku bahkan dapat berkomunikasi lagi dengan dia”Sementara itu mereka dari industri keuangan mengkritik Zuckerberg dalam keputusannya menutup bisnis yang menghasilkan milyaran dollar. Facebook saat ini menduduki peringkat sebagai salah satu bisnis yang terkaya di dunia, dan diperkirakan bernilai sekitar 7,9 milliar USDollar.Namun Zuckerberg tetap tenang dengan kritikan tersebut. “Saya tidak peduli tentang uang.” Kata Zuckerberg “Saya hanya ingin kehidupan lamaku kembali”